Selasa, 11 November 2014

Analisis Kesalahan Bahasa Dalam Tataran Sintaksis



Analisis Kesalahan Bahasa Dalam Tataran Sintaksis
Data                           :           Koran Haluan Riau
Tanggal                       :           27 Oktober 2014

Sintaksisi adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagian-bagiannya; ilmutata kalimat (Tim Penyusun Kamus, 1996 : 946). Ramlan (1987 : 21 ) mendefinisikan sintaksisi sebagian atau cabang atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam sintaksisi berkaitan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata. Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa; kesalahan dalam bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat.
1.1. Kesalahan dalam  Bidang Frasa
Kesalahan frasa dala bidang bahasa sering dijumpai dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis. Artinya, kesalahan bahasa dalam bidang frasa ini sering terjadi dalam kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis. Kesalahan berbahasa dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya : (a) adanya pengaruh bahasa daerah , (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat, (c) kesalahan susunan kata, (d)pengggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, (e) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda, (g) penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Berikut contoh kesalahan bahasa pada tataran sintaksis :

1.1.1.           Adanya Pengaruh dari Bahasa Daerah
1.      Bentuk Tidak Baku

Analisis Kesalahan Bahasa Dalam Tataran Sintaksis
Data                           :           Koran Haluan Riau
Tanggal                       :           27 Oktober 2014

Sintaksisi adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagian-bagiannya; ilmutata kalimat (Tim Penyusun Kamus, 1996 : 946). Ramlan (1987 : 21 ) mendefinisikan sintaksisi sebagian atau cabang atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam sintaksisi berkaitan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata. Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa; kesalahan dalam bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat.
1.1. Kesalahan dalam  Bidang Frasa
Kesalahan frasa dala bidang bahasa sering dijumpai dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis. Artinya, kesalahan bahasa dalam bidang frasa ini sering terjadi dalam kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis. Kesalahan berbahasa dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya : (a) adanya pengaruh bahasa daerah , (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat, (c) kesalahan susunan kata, (d)pengggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, (e) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda, (g) penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Berikut contoh kesalahan bahasa pada tataran sintaksis :






  


1.1.1.           Adanya Pengaruh dari Bahasa Daerah
1.      Bentuk Tidak Baku
 

Data : Julia perez yang merupakan salah satu ahabat dari Raffi dan Gigi tentunya juga ikutan hadir disana.

Dalam ragam baku, unsur yang dicetak miring pada kalimat diatas merupakan contoh pemakaian frasa yang salah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ikut bukan ikutan. Dalam KBBI  kata ikut berarti  v 1 menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dsb); turut; serta; 2 melakukan sesuatu sebagaimana dikerjakan orang lain: ia pergi ke Bogor -- bermain bola dng teman-temannya;-- hati mati, -- mata buta, pb jika selalu menuruti nafsu, akhirnya akan mendapat celaka.menurut saya,  Kesalahan itu disebabkan oleh adanya pengeruh dari bahasa daerah. Contoh diatas akan menjadi kalimat yang baik jika ditulis sebagai berikut :
Bentuk Baku
·         Julia perez yang merupakan salah satu ahabat dari Raffi dan Gigi tentunya juga ikut hadir disa

1.1.2.      Penjamakan Ganda
1.      Bentuk Tidak Baku

Data : konsul Y Robert Ewing menyampaikan bagaimana kegiatan-kegiatan ini aka mempererat hubungan dan membuka kesempatan kerjasama baru dalam berbagaibidang bagi kedua negara, termaksud juga di bidang investasi, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup.

Dalam sebuah kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup cukup menggunakan satu penanda saja ; jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut duiulang atau jka sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Sebaiknya kalimat diatas ditulis menjadi kalimat berikut :



Bentu Baku
·         konsul Y Robert Ewing menyampaikan bagaimana kegiatan ini aka mempererat hubungan dan membuka kesempatan kerjasama baru dalam berbagaibidang bagi kedua negara, termaksud juga di bidang investasi, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup.

1.1.3.      Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan
1.                        Bentuk Tidak Baku

Data : Bagi  kontingen yang juara umum agar bersiap-siap mengikuti lomba di tingkat provinsi.

Pemakai bahasa tidak menyadari kalau bentuk kalimat diatas menggunakan padanan yang tidak serasi, yaitu penggunaan dua konjungsi sekaligus. Seharusnya konjungs yang digunakan salah satu saja. Perbaikan kalimat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Bentuk Tida Baku
·         Bagi  kontingen juara umum agar bersiap-siap mengikuti lomba di tingkat provinsi.
1.1.3.      Penggunaan Istilah Asing
1.      Bentuk Tidak Baku
 
Data : Tapi seandainya minyak tersedia, kapan pun kita ready, siap saja,
“tegasnya.
Kalimat di atas belum tentu dapat dipahami oleh orang yang  berpendidikan rendah karena pada kalimat tersebut terdapat istilah asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika istilah asing yang diceta miring pada masing-masing kalimat di atas diganti dengan istiah daam bahasa Indonesia. Istilah ready diganti dengan siap. Dengan demikian perbaikan kalimat diatas yaitu :
Bentuk Baku
·         Tapi seandainya minyak tersedia, kapan pun kita siap, siap saja,
            “tegasnya.

Data : Untuk mewujudkan itu, Disdik akan berupaya melakukan pelatihan dan pengembangan diri serta melakukan berbagai workshop kepada guru yang mengajar.

Kalimat di atas belum tentu dapat dipahami oleh orang yang  berpendidikan rendah karena pada kalimat tersebut terdapat istilah asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika istilah asing yang diceta miring pada masing-masing kalimat di atas diganti dengan istiah daam bahasa Indonesia. Istilah workshop diganti dengan sanggar. Dengan demikian perbaikan kalimat diatas yaitu :
Bentuk Baku
·            Untuk mewujudkan itu, Disdik akan berupaya melakukan        pelatihan dan pengembangan diri serta melakukan berbagai sanggar kepada guru yang mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar