Analisis Kesalahan Bahasa Dalam Tataran Sintaksis
Data :
Koran Haluan Riau
Tanggal : 27 Oktober 2014
Sintaksisi
adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagian-bagiannya; ilmutata
kalimat (Tim Penyusun Kamus, 1996 : 946). Ramlan (1987 : 21 ) mendefinisikan
sintaksisi sebagian atau cabang atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam sintaksisi
berkaitan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan
kata. Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa; kesalahan dalam
bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat.
1.1. Kesalahan dalam Bidang
Frasa
Kesalahan frasa dala bidang bahasa sering dijumpai dalam bahasa
lisan maupun bahasa tulis. Artinya, kesalahan bahasa dalam bidang frasa ini
sering terjadi dalam kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis. Kesalahan
berbahasa dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
(a) adanya pengaruh bahasa daerah , (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat,
(c) kesalahan susunan kata, (d)pengggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir,
(e) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda,
(g) penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Berikut contoh kesalahan bahasa
pada tataran sintaksis :
1.1.1.
Adanya
Pengaruh dari Bahasa Daerah
1.
Bentuk
Tidak Baku
Analisis Kesalahan Bahasa Dalam Tataran Sintaksis
Data :
Koran Haluan Riau
Tanggal : 27 Oktober 2014
Sintaksisi
adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagian-bagiannya; ilmutata
kalimat (Tim Penyusun Kamus, 1996 : 946). Ramlan (1987 : 21 ) mendefinisikan
sintaksisi sebagian atau cabang atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam sintaksisi
berkaitan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan
kata. Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa; kesalahan dalam
bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat.
1.1. Kesalahan dalam Bidang
Frasa
Kesalahan frasa dala bidang bahasa sering dijumpai dalam bahasa
lisan maupun bahasa tulis. Artinya, kesalahan bahasa dalam bidang frasa ini
sering terjadi dalam kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis. Kesalahan
berbahasa dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
(a) adanya pengaruh bahasa daerah , (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat,
(c) kesalahan susunan kata, (d)pengggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir,
(e) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda,
(g) penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Berikut contoh kesalahan bahasa
pada tataran sintaksis :
1.1.1.
Adanya
Pengaruh dari Bahasa Daerah
1.
Bentuk
Tidak Baku
Data
: Julia perez yang merupakan salah satu ahabat dari Raffi dan Gigi tentunya
juga ikutan hadir disana.
Dalam ragam baku, unsur yang dicetak miring pada kalimat diatas
merupakan contoh pemakaian frasa yang salah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata ikut bukan ikutan. Dalam KBBI kata
ikut berarti v 1 menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja,
dsb); turut; serta; 2
melakukan sesuatu sebagaimana dikerjakan orang lain: ia pergi ke Bogor -- bermain bola dng
teman-temannya;-- hati mati, -- mata buta, pb jika selalu menuruti nafsu,
akhirnya akan mendapat celaka.menurut saya, Kesalahan itu disebabkan oleh adanya pengeruh
dari bahasa daerah. Contoh diatas akan menjadi kalimat yang baik jika ditulis
sebagai berikut :
Bentuk Baku
·
Julia
perez yang merupakan salah satu ahabat dari Raffi dan Gigi tentunya juga ikut
hadir disa
1.1.2.
Penjamakan
Ganda
1.
Bentuk
Tidak Baku
Data : konsul Y Robert Ewing
menyampaikan bagaimana kegiatan-kegiatan ini aka mempererat hubungan dan
membuka kesempatan kerjasama baru dalam berbagaibidang bagi kedua negara,
termaksud juga di bidang investasi, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup.
Dalam sebuah kalimat untuk
penanda jamak sebuah kata cukup cukup menggunakan satu penanda saja ; jika
sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut duiulang atau jka sudah
diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Sebaiknya kalimat diatas ditulis
menjadi kalimat berikut :
Bentu Baku
·
konsul Y Robert Ewing menyampaikan
bagaimana kegiatan ini aka mempererat hubungan dan membuka kesempatan
kerjasama baru dalam berbagaibidang bagi kedua negara, termaksud juga di bidang
investasi, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup.
1.1.3.
Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan
1.
Bentuk
Tidak Baku
Data : Bagi kontingen yang juara umum agar
bersiap-siap mengikuti lomba di tingkat provinsi.
Pemakai bahasa tidak menyadari kalau bentuk kalimat diatas
menggunakan padanan yang tidak serasi, yaitu penggunaan dua konjungsi
sekaligus. Seharusnya konjungs yang digunakan salah satu saja. Perbaikan
kalimat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Bentuk Tida Baku
·
Bagi
kontingen juara umum agar bersiap-siap mengikuti lomba di tingkat
provinsi.
1.1.3.
Penggunaan Istilah Asing
1.
Bentuk Tidak Baku
Data : Tapi seandainya
minyak tersedia, kapan pun kita ready, siap saja,
“tegasnya.
Kalimat di atas belum
tentu dapat dipahami oleh orang yang
berpendidikan rendah karena pada kalimat tersebut terdapat istilah asing
yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika istilah asing yang diceta miring
pada masing-masing kalimat di atas diganti dengan istiah daam bahasa Indonesia.
Istilah ready diganti dengan siap. Dengan demikian perbaikan
kalimat diatas yaitu :
Bentuk Baku
·
Tapi seandainya minyak tersedia,
kapan pun kita siap, siap saja,
“tegasnya.
Data : Untuk mewujudkan itu, Disdik
akan berupaya melakukan pelatihan dan pengembangan diri serta melakukan
berbagai workshop kepada guru yang mengajar.
Kalimat di atas belum
tentu dapat dipahami oleh orang yang
berpendidikan rendah karena pada kalimat tersebut terdapat istilah asing
yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika istilah asing yang diceta miring
pada masing-masing kalimat di atas diganti dengan istiah daam bahasa Indonesia.
Istilah workshop diganti dengan sanggar. Dengan demikian
perbaikan kalimat diatas yaitu :
Bentuk Baku
·
Untuk mewujudkan itu, Disdik akan
berupaya melakukan pelatihan dan
pengembangan diri serta melakukan berbagai sanggar kepada guru yang
mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar