Analisis Kesalahan Bahasa Pada
Blog Dosen Uiversitas Islam Riau
Data :
Abdul Kadir, S.Pd Juara Redaktur se-Riau
Salah seorang redaktur Surat Kabar Mingguan (SKM) Radar
Riau, Abdul Kadir, S.Pd., (24) meraih peringkat
Juara 1 Pelatihan Wartawan se-Riau tingkat Redaktur
yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Riau bekerja sama
dengan SKK- Migas & PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Pelatihan prestisius ini, juga dijadikan sebagai ajang
lomba bagi peserta pelatihan ilmu redaktur, yang dinilai para instruktur dari Jakarta.
Ternyata, Abdul Kadir, keluar sebagai peserta terbaik.
Atas prestasi itu, Kadir menerima piagam penghargaan, hadiah
berupa komputer tablet merek advan 1 unit serta sejumlah uang
tunai.
Dalam
acara yang berlangsung akhir Oktober 2014 di Hotel Pangeran Pekanbaru
itu, Kadir yang alumni Prodi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Riau (FKIP-UIR) itu mengungguli 52
peserta/utusan redaktur media massa yang terbit di Riau. Informasi predikat
supremasi itu sendiri diumumkan panitya penyelenggara dalam acara puncak di
Taman Hiburan Alam Mayang, Pekanbaru (31/10).
“Ini suatu
kebanggaan bagi media ini,” ujar Pemimpin Umum SKM Radar Riau, Alex
Harefa, kepada www.majalahfbi.com.,
saat syukuran sederhana di redaksi
media itu (7/11) silam. “Saya sangat terkejut dan bangga,” ujar Abdul
Kadir yang juga mantan Bupati Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi
(Prodi.) Bahasa Indonesia, FKIP- UIR itu.
Menurut
Abdul Kadir, ketersentuhannya dengan dunia jurnalistik, masih tergolong baru.
“Begitu saya selesai studi di S-1, saya
langsung belajar dengan sistim crash-program (kursus kilat-red)
dengan Bapak Wahyudi El Panggabean di lembaga pendidikan wartawan yang beliau
pimpin,” katanya.
Di Lembaga Pendidikan Wartawan
Pekanbaru Journalist Center (PJC) itulah, ternyata Abdul Kadir belajar
kewartawanan secara intensif, selanjutnya diterima sebagai wartawan di
SKM Radar Riau.
“Selain gigih dan berani, Abdul
Kadir rendah hati dalam belajar. Saya yakin dia bakal menjadi wartawan
hebat dan menjadi orang besar. Sepanjang dia tidak berhenti belajar keras,”
kata Direktur PJC, Wahyudi El Panggabean. (set)
Kesalaha bahasa yang terdapat
pada blog diatas adalah dalam tataran Semantik dan Sintaksisi yaitu :
1.1.
Kesalahan Penggunaan Kata Depan Di
Bentuk
Tidak Baku
·
Menurut
Abdul Kadir, ketersentuhannya dengan dunia jurnalistik, masih tergolong baru.
“Begitu saya selesai studi di S-1, saya langsung belajar dengan sistim crash-program
(kursus kilat-red) dengan Bapak Wahyudi El Panggabean di lembaga
pendidikan wartawan yang beliau pimpin,” katanya.
Kesalahan yang dicetak miring
pada kalimat diatas merupakan penggunaan kata depan di yang tidak tepat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI : 323 ) di berarti [3] prefiks pembentuk verba dikenai suatu tindakan: dibeli; dipukul; dites, [1] p 1
kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya;
2 cak kata depan untuk
menandai waktu: -- hari
itu ia tidak datang; 3 Mk
akan, kepada: tidak tahu
-- jerih orang; 4
Mk dari: jauh – mata, [2] kp
adi, misal dipati adipati; diraja adiraja. Penggunaan kata di-
diatas tidak tepat karena pemakaian kata depan di- diikuti oleh preposisi,
prefiks pembentuk verba dan keterangan preposisi. Jadi penggunaan kata depan
di- tersebut tidak perlu ditulis. Menurut saya kesalahan kalimta diatas karena
kurang cermatan penulis dalam penggunaan kata depan di-. Dengan demikian
perbaikan kalimat tersebut yaitu :
Bentuk
Baku
·
Menurut Abdul Kadir, ketersentuhannya dengan dunia jurnalistik, masih tergolong baru. “Begitu saya selesai studi S-1, saya langsung belajar
dengan sistim crash-program (kursus kilat-red) dengan Bapak
Wahyudi El Panggabean di lembaga pendidikan wartawan yang beliau pimpin,”
katanya.
1.2.
Kesalahan karena
pemilihan Kata yang Tidak Tepat
1.2.1. Penggunaan
Kata Prestisius dan Prestise
Bentuk Tidk Baku
·
Pelatihan prestisius ini, juga
dijadikan sebagai ajang lomba bagi peserta pelatihan ilmu redaktur, yang
dinilai para instruktur dari Jakarta.
Penggunaan kata Prestisius dengan Prestise harus
dilakukan dengan tepat. Kata Prestisius dalam KBBI (KBBI : 1101) berarti /préstisius/ a berkenaan dng prestise; Sedangkan kata Prestise dalam KBBI ( KBBI : 1101) berarti /préstise/ n wibawa (perbawa) yg berkenaan dng prestasi
atau kemampuan seseorang: korupsi
yg telah membudaya ini sangat memalukan dan menjatuhkan -- bangsa di mata
Kedua
kata tersebut merupakan kata baku dalam
bahasa Indonesia. Dari segi pemakaina, kata-kata tersebut mempunyai ketentuan
masing-masing. Kata Prestisius diikuti
oleh adverbia.,
sedangkan kata Prestise diikuti oleh
nomina. Dengan demikian perbaikan kalimat diatas yaitu :
Bentuk
Baku
·
Pelatihan prestise ini, juga dijadikan
sebagai ajang lomba bagi peserta pelatihan ilmu redaktur, yang dinilai para
instruktur dari Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar